Anak Kaki Gunung

Sinetron Anak Kaki Gunung
Setelah sukses dengan serial Laskar Pelangi the Series dan Garuda Impian, SCTV kini tengah menyiapkan sebuah serial istimewa karya Deddy Mizwar. Serial bertajuk Anak Kaki Gunung akan hadir setiap Senin sampai Jum'at pukul 17.30 mulai akhir Januari 2012.

Serial ini rencananya akan ditayangkan 15 episode dan akan di bintangi oleh empat tokoh pemeran anak: Ananda Putri, M. Fahri, M. Fidzi Lalil Rahim, Tissa Biani Azahra dan akan didampingi sejumlah artis senior antara lain Deddy Mizwar, Dewi Irawan, Aty Cancer, Edi Riwanto, Dorman Borisman, Ade Irawan, Afrizal Anoda, Rahman Jacob Dan Denaya.

Menurut Direktur Program dan Produksi SCTV, Harsiwi Achmad, serial istimewa Anak Kaki Gunung dikemas dalam cerita penuh kelucuan, kegembiraan dan keharuan. Pesan moral yang ingin disampaikan adalah pembelajaran budi pekerti yang dibawakan tanpa kesan menggurui.

''Selain itu, potret keluarga bahagia serta kisah persahabatan yang indah juga merupakan nilai budi pekerti lainnya yang diharapkan dapat menjadi tontonan yang menarik serta mendidik bagi anak-anak,'' tambah Harsiwi.

Serial Anak Kaki Gunung diangkat dari novel Anak-Anak Mamak karya Tere Liye dan diproduksi oleh PT. Demi Gisela Citra Sinema bekerja sama dengan Sandiego dengan sutradara Kiki ZKR yang juga merupakan sutradara sinetron Para Pencari Tuhan. Skenario serial ini ditulis Misbach Yusa Biran, Ida Farida, Arief Gustaman, Firman Triyadi dan Al Kadri Johan.

Menceritakan tentang kehidupan Eliana (Ananda Putri), Pukat (M.Fahri), Burhan (Fidzi Lalil Rahim) dan Amelia (Tissa Biani Azahra) yang merupakan anak-anak dari pasangan suami istri sederhana Pak Syahdan (Edi Riwanto) dan Mak Nur (Dewi Irawan). Keluarga ini tinggal di sebuah kampung di kaki gunung Singgalang, Sumatera Barat, jauh dari perkotaan. Hanya ada satu Sekolah Dasar yang rusak bangunannya, dan hanya ada seorang guru yang mengajar, yakni Pak Taufik (Dorman Borisman), guru honorer selama 15 tahun. Murid setiap kelas tidak lebih dari delapan orang. Eliana, Pukat, Burhan, dan Amelia, bersama teman-temannya, setiap malam juga mengaji pada Nek Kiba (Aty Cancer), satu-satunya guru mengaji di kampung itu.

Dalam 15 episode, akan diceritakan tentang kehidupan Anak Kaki Gunung, anak-anak yang peka terhadap alam dan makhluknya, yang selalu dapat mengatasi berbagai masalah dengan kearifan sebagaimana yang diajarkan oleh orang tua dan guru-gurunya.
Anak Kaki Gunung Anak Kaki Gunung Reviewed by Bg dani on Saturday, February 04, 2012 Rating: 5

3 comments:

  1. Serial istimewa “Anak Kaki Gunung” diangkat dari novel ‘Anak-Anak Mamak’ karya Tere Liye dan diproduksi oleh PT Demi Gisela Citra Sinema bekerja sama dengan Sandiego dengan sutradara Kiki ZKR yang juga merupakan sutradara sinetron ‘Para Pencari Tuhan’. Skenario serial ini ditulis Misbach Yusa Biran, Ida Farida, Arief Gustaman, Firman Triyadi, dan Al Kadri Johan.

    Serial Istimewa “Anak Kaki Gunung’ menceritakan tentang kehidupan Eliana (Ananda Putri), Pukat (M.Fahri), Burhan (Fidzi Lalil Rahim) dan Amelia (Tissa Biani Azahra) yang merupakan anak-anak dari pasangan suami istri sederhana Pak Syahdan (Edi Riwanto) dan Mak Nur (Dewi Irawan) . Keluarga ini tinggal di sebuah kampung di kaki gunung Singgalang, Sumatera Barat, jauh dari perkotaan. Hanya ada satu Sekolah Dasar yang rusak bangunannya, dan hanya ada seorang guru yang mengajar, yakni Pak Taufik (Dorman Borisman), guru honorer selama 15 tahun. Murid setiap kelas tidak lebih dari delapan orang. Eliana, Pukat, Burhan, dan Amelia, bersama teman-temannya, setiap malam juga mengaji pada Nek Kiba (Aty Cancer), satu-satunya guru mengaji di kampung itu.

    ReplyDelete
  2. Liputan6.com, Jakarta: Anak-anak para pemeran di film seri Anak Kaki Gunung, belum lama ini menggelar promo di Jakarta. Tiba di Bandar Udara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten pada malam hari, kelima pemainnya yang sebagian besar anak-anak langsung menuju hotel untuk beristirahat. Lantaran, keesokan pagi harinya mereka tampil di panggung musik Inbox SCTV untuk promosi film Anak Kaki Gunung.

    "Kita baru tiba dari Padang, menuju hotel dulu ya mau istirahat, karena besok pagi promo di Inbox di Pulogadung," kata seorang pemeran Anak Kaki Gunung di Status Selebritis di SCTV, Jumat (27/1).

    Tibalah saat promo di Inbox SCTV di Pulogadung, Jakarta Timur. Di sana, para pemerannya menyanyikan soundtrack lagu Anak Kaki Gunung yang dilantunkan band Gigi. Usai promosi, seluruh pemain film seri yang mengajarkan budi pekerti itu bergegas menuju bandara untuk kembali ke Padang, Sumatra Barat.(BJK)

    ReplyDelete
  3. Sinetron anak kaki gunung memang lain dari pada yang lain. Betul-betul menggambarkan kondisi masyarakat sebagaimana adanya. Dalam sinetron ini menceritakan masyarakat desa yang jauh dari hiruk pikuk dunia luar. Masyarakat/anak-anak yang masih sangat polos, jujur dan penuh rasa persaudaraan.

    Sinetron ini juga berisi kritikan sosial terhadap sistem yang ada di negeri ini. Seperti tema sinetron yang kemarin. Menceritakan tentang Pak Taufik guru SD Teladan di desa kaki gunung tersebut yang sudah puluhan tahun mengabdi, hanyalah seorang guru honorer. Sudah belasan kali ikut ujian PNS, tapi tak pernah lulus.

    Dalam sinetron tersebut digambarkan bahwa pak Taufik adalah orang yang sangat jujur. Untuk menjadi guru PNS, dia tidak mau sama sekali main curang dengan “orang dalam”. Alhasil dia tidak pernah lulus, dan dalam sinetron itu disimpulkan orang jujur tidak mungkin jadi PNS.

    Miris sekali. Apalagi cerita itu menggambarkan situasi di kampung saya sendiri, Sumatera Barat. Memang hal seperti itu banyak terjadi. Tapi perlu diingat, tidak semua seperti itu.

    Begitu selesai nonton, saya terima sms dari seorang kawan lama, kawan sejak kecil karena rumah kami berdekatan. Isi sms nya mengatakan kalau dia merasa sedih, karena anaknya menuduh dia bisa lulus jadi guru PNS dengan cara yang tidak jujur.

    Saya bisa bayangkan betapa sedihnya dia mendengar tuduhan seperti itu. Dia orang yang sangat jujur. Berasal dari keluarga yang hidupnya pas-pasan. Tidak mungkin dia melakukan hal seperti yang dituduhkan anaknya tersebut.

    Cerita di sinetron itu memang menggambarkan kondisi dalam masyarakat kita, tapi tidak 100 % benar. Masih banyak PNS yang lulus karena memang pantas untuk diluluskan. Bukan lulus karena uang.

    Sinetron Anak Gunung bagus, tapi jangan sampai membuat anak-anak jadi pesimis dan tidak giat meraih prestasi, karena beranggapan kalau nanti memasuki dunia kerja uanglah yang bicara, bukan prestasi.

    ReplyDelete

Powered by Blogger.